Jakarta (ANTARA) – Xpeng mengumumkan strategi “Di Eropa, Bersama Eropa” pada gelaran IAA Mobility di Jerman saat perusahaan memperdalam fokusnya pada pasar Uni Eropa (UE).
CEO He Xiaopeng mengatakan mereka akan meluncurkan Robotaxi, taksi tanpa pengemudi, pada 2026 di China, bersamaan dengan kendaraan otonom L4 produksi massal pertama, lapor Carnewschina, Senin (8/9).
Xpeng akan membuka pusat riset dan pengembangan (R&D) pertamanya di Eropa di Munich minggu ini. Ini adalah pusat riset ketiga di luar negeri, setelah Silicon Valley dan San Diego di AS.
Baca juga: Xpeng P7 bakal debut di Eropa lewat Munich Auto Show 2025
Pusat R&D baru ini akan membantu produsen mobil China tersebut menyesuaikan kendaraan mereka untuk pasar UE, di mana penjualannya telah tumbuh pesat dalam beberapa bulan terakhir.
“Perjalanan global kami dimulai di Eropa pada 2021,” kata Wakil Presiden Xpeng Brian Gu, merujuk pada masuknya ke Norwegia, yang diikuti oleh Jerman, Belanda, Prancis, dan Italia.
Xpeng saat ini hadir di 46 pasar global, dan 30 persen karyawan perusahaan bekerja di bidang R&D.
Baca juga: Volkswagen dan Xpeng perluas arsitektur ke platform bensin dan hibrida
Pengiriman kendaraan Xpeng di luar negeri mencapai 21.701 unit hingga saat ini. Pabrikan Tiongkok ini akan mulai memproduksi massal kendaraan otonom level 4 di China pada 2026 dan memulai uji coba Robotaxi.
“Di China, Xpeng adalah pemimpin dalam teknologi otonom,” kata He Xiaopeng.
Perusahaan memproduksi pengontrol otonomnya sendiri yang disebut Turing AI chip dan menghapus lidar dari kendaraan masa depannya pada 2024.
Perusahaan juga memulai peluncuran XNGP untuk semua pengguna di China pada tahun 2024. XNGP merupakan singkatan dari Xpeng Navigation Guided Pilot, dan ini merupakan jawaban Xpeng terhadap FSD (Full Self Driving) Tesla, yang dalam kebanyakan kasus tidak bergantung pada peta HD.
Baca juga: 10.000 lebih Xpeng P7 dipesan dalam 6 menit 37 detik setelah debut
Xpeng akan meluncurkan NGP di luar China pada kuartal keempat tahun 2026.
Sementara itu, mobil sedan Xpeng P7 yang diperbarui melakukan debutnya di Eropa dengan nama internasional Th Next P7.
Mobil listrik ini memiliki desain futuristik, kecepatan maksimum 230 km/jam, akselerasi 0-100 km/jam dalam 3,7 detik, dan tenaga 585 hp.
Xpeng mengklaim memegang rekor dunia dalam uji ketahanan 24 jam untuk mobil listrik produksi massal, dengan jarak tempuh 3.961 km.
Baca juga: Xpeng pamer mobil terbangnya di GIIAS 2025
Xpeng, yang didukung oleh Volkswagen, memasuki pasar mobil terbesar di UE – Jerman – pada tahun 2024. Pada Agustus, mereka menjual 283 kendaraan, naik lebih dari 700 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan naik 17,9 persen dibandingkan Juli. Pada 2025 (Januari-Agustus), Xpeng menjual 1.348 kendaraan di Jerman.
Secara global, Xpeng menjual 37.709 kendaraan pada Agustus, naik 168,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada 2025 (Januari-Agustus), mereka menjual 271.615 kendaraan, naik 251,8 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Margin kendaraan produsen mobil ini adalah 14,3 persen, menurut data yang dibagikan oleh perusahaan.
Baca juga: Xpeng berpeluang bawa mobil terbang canggih ke Indonesia
Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025