Bandung (ANTARA) – PT Suzuki Indomobile Sales (SIS) tidak merasa khawatir dengan ancaman yang dihadirkan oleh pemain-pemain otomotif dari China, justru hal tersebut dapat menstimulus pertumbuhan industri otomotif dalam negeri.
Deputy Managing Director PT SIS, Donny Saputra menjelaskan bahwa untuk merangsang pertumbuhan di sektor industri otomotif terdapat tiga hal yang harus diperhatikan seperti pengenalan produk baru hingga regulasi yang tepat.
“Kalau kita bicara yang merangsang industri otomotif menurut kami ada tiga hal. Yang pertama adalah perkenalan produk baru, kondisi ekonomi, dan yang ketiga adalah regulasi,” kata Donny Saputra, di Bandung, Jawa Barat, Senin (23/6).
Menurut Donny, pengenalan produk terbaru sangat penting dalam merangsang pertumbuhan industri otomotif di Tanah Air maupun di global. Hal itu dikarenakan dapat menarik minat masyarakat dalam memiliki kendaraan baru.
Dengan hadirnya produk atau model baru yang dihadirkan oleh masing-masing pabrikan, lanjut Donny, akan dapat meningkatkan jumlah volume secara bertahap. Dengan demikian, peningkatan di sektor otomotif dapat terjadi sesuai dengan yang diharapkan.
“Perkenalan produk baru baik itu dari merek kami sendiri maupun merek lain itu mempunyai potensi untuk menstimulus market. Jadi, arti dari stimulus ini adalah melakukan perangsangan untuk market dalam melakukan ekspansi. Jadi harapannya dengan bertambahnya model volume akan bertambah,” ujar Donny.
Baca juga: Suzuki ingin tanamkan teknologi Suzuki Safety Support di mobil lain
Menurut dia, dengan hadirnya pemain-pemain baru dari China tidak justru semakin mempersempit bagian-bagian yang sudah ada. Melainkan, dengan banyaknya pemain baru dapat memperluas bagian-bagian yang lebih besar.
“Jadi bukan kuenya tetap, yang main banyak. Tapi, dengan nambahnya pemain kuenya juga akan menjadi lebih besar,” ucap dia.
Saat ini, Suzuki baru saja meluncurkan produk terbaru mereka yakni Fronx. Selama tiga minggu hadirnya kendaraan tersebut sudah dipesan sebanyak 1.500 unit. Hal itu, membuat Suzuki percaya diri dalam menjalani tahun ini.
Suzuki Fronx sendiri hadir dengan tiga varian yang dapat dipilih seperti SGX, GX dan juga Gl. Di Indonesia kendaraan ini diberi bekal keselamatan yang cukup komperhensif seperti Adaptive Cruise Control, Lane Keep Assist, Autonomous Emergency Braking (DSBS II), Head Up Display, Lane Departure Prevention, Lane Departure Warning, dan Rear Cross Traffic Alert yang dikemas dalam Suzuki Safety Support.
Untuk dapur pacu, Suzuki Fronx tersedia dalam dua opsi. Khusus untuk tipe terendah GL, Fronx dibekali mesin 1.500 cc dengan transmisi manual 5-percepatan dan transmisi otomatis 4-percepatan. Sementara tipe GX dan SGX disematkan mesin 1.500 cc mild hybrid bertransmisi otomatis 6-percepatan.
Mesin pada Fronx tipe GL memiliki tenaga maksimal hingga 104,7 PS / 6.000 rpm dan torsi maksimal 138 Nm / 4.400 rpm. Sedangkan mesin mild hybrid berkode K15C pada tipe GX dan SGX memiliki tenaga maksimal 100,6 PS / 6.000 rpm dan torsi maksimal 135 Nm / 4.400 rpm.
Suzuki Fronx varian GL dibanderol dengan harga Rp259 juta MT (transmisi manual) dan Rp271 juta AT (transmisi otomatis), GX seharga Rp276 juta (MT) dan Rp293,3 juta (AT), serta GSX seharga Rp319,9 juta (AT).
Baca juga: Suzuki janjikan pengiriman unit Fronx mulai awal Juli 2025
Baca juga: Suzuki Fronx dapat sambutan positif, catat lebih dari 1.500 unit SPK
Baca juga: Suzuki New Carry jadi tulang punggung penjualan Suzuki pada Mei 2025
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025